FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Teras Fisika:
Media ini dibuat oleh Kelompok Kajian dan Riset Geofisika Universitas Jenderal Soedirman untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan eksplorasi sumberdaya alam menggunakan metode Geofisika seperti Geolistrik, Gravitasi, Geomagnet dan sebagainya.
Sabtu, 31 Agustus 2019
Potensi Bijih Besi dan Dampak Eksploitasinya terhadap Akuifer Pantai di Kawasan Pesisir Nusawungu Bagian Barat Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D
Karakteristik Akuifer di Kawasan Prospek Bijih Besi Pesisir Desa Karangtawang Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D
Investigasi karakteristik
akuifer menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D telah dilakukan di
kawasan prospek pasir besi pesisir Desa Karangtawang Kecamatan Nusawungu
Kabupaten Cilacap. Latar belakang penelitian adalah adanya potensi pasir besi
yang melimpah di desa ini yang prospek dieksploitasi. Akuisisi data
resistivitas 2D telah dilakukan pada
bulan Maret – April 2018 di empat lokasi yang ditentukan berdasarkan zona
prospek bijih besi dari peta anomali magnetik lokal daerah penelitian.
Berdasarkan hasil pemodelan dan interpretasi data resistivitas, potensi bijih
besi di daerah penelitian cukup besar. Di setiap lintasan pengukuran ditemukan
pasir yang diinterpretasi mengandung bijih besi dengan nilai resistivitas
berkisar 21,7 – 56,7 Ωm. Pasir yang mengandung bijih besi ini juga merupakan media
utama lapisan akuifer air tanah dangkal di daerah penelitian. Karakteristik akuifer
di daerah penelitian cukup baik dimana kondisi air sumur warga melimpah, tidak
terasa asin, tidak pernah mengalami kekeringan meskipun saat musim kemarau,
namun diperkirakan mengandung besi (Fe). Jika eksploitasi pasir besi dilakukan
secara besar-besaran, maka akan mengakibatkan berkurangnya pasir dan batuan
lain penyusun akuifer. Akibatnya fungsi akuifer dalam menyimpan dan mengalirkan
air tanah di daerah penelitian menjadi menurun.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal BSC-Geology:
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/19567
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/19567
Senin, 22 April 2019
Investigasi Intrusi Air Asin di Kawasan Prospek Bijih Besi Pesisir Nusawungu Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Berdasarkan Profil Resistivitas-2D
FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan Jurnal FLUX di bawah ini:
Selasa, 01 Januari 2019
Pemanfaatan Data Seismisitas untuk Memetakan Tingkat Resiko Bencana Gempabumi di Kawasan Eks-Karesidenan Banyumas Jawa Tengah
FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan di bawah ini:
jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/272
jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/272
Pemetaan Sebaran dan Potensi Bijih Besi Berdasarkan Data Anomali Magnetik dan Data Resistivitas di Pesisir Timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap
FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan di bawah ini:
http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/591
http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/591
Interpretation of 2D-Subsurface Resistivity Data in Iron Ore Prospect Area of Eastern Binangun Coastal Area, Cilacap Regency, Central Java
Interpretation of 2D-subsurface rock resistivity data has been carried out in an iron ore prospect area of Eastern Binangun Coastal in Cilacap Regency, Central Java. The background of this research is the potential for iron sand reserve in this area for prospective exploitation. The research was conducted using a magnetic method in 2017 to map the distribution patterns of the local magnetic anomalies, interpreted to originate from the distribution of iron ore in the subsurface. In 2018, the research continued using the 2D-resistivity method to find out the lithology section in the subsurface of the research area. 2D-resistivity data acquisition is carried out on four tracks consisting of Bng-01 to Bng-04. By modeling the resistivity data, true resistivity value have been produced for each track in form of the subsurface resistivity section, which includes the Bng-01 track is 2.27 – 44.1 Ωm; the Bng-02 track is 4.5 – 58.6 Ωm; the Bng-03 track is 6.37 – 63.4 Ωm; and the Bng-04 track of 4.98 – 83.3 Ωm. After the interpretation process, some models of subsurface rocks lithology section is obtained under the four trajectories. It is inferred from the process that the rocks consists of sand interspersed with gravel (> 58.6 Ωm); sand containing iron ore grains (28.2 – 83.3 Ωm), clayey sand (11.1 – 32.9 Ωm), sandy clay (4.98 – 13.5 Ωm), and fine sand which intruded by saltwater (<6.49 Ωm). Sand containing iron ore grains is the main part of the coastal aquifer; hence exploitation of iron sand will potentially reduce the function of aquifer in storing and ducting groundwater and causing of abrasion in the Eastern Binangun Coastal area.
FULL PAPER (PDF) can be accessed in website of JGEET:
journal.uir.ac.id/index.php/JGEET/article/view/2139
journal.uir.ac.id/index.php/JGEET/article/view/2139
Eksplorasi Potensi Pasir Besi di Pesisir Barat Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas Batuan Bawah Permukaan
Full Paper (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal JFA - ITS:
iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/view/3613
iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/view/3613
Application of Magnetic Survey to Explore The Iron Ore Deposits in The Nusawungu Coastal Regency of Cilacap Central Java
The
research with aim to explore the iron ore deposits in the Nusawungu Coastal Regency
of Cilacap has been conducted using the magnetic surveys. The acquisition of
magnetic data was conducted in April – Mei 2017, covering the area in the ranges
of 109.314° –
109.345°E and
7.691° –
7.709°S. The
obtained magnetic field strengh data were corrected, reduced, and mapped to
obtain the local magnetic anomaly contour map. The modeling process was carried
out along the path extending over the local magnetic anomaly contour map from
the positions of 109.314°E and
7.695°S
up to 109.335°E
dan 7.699°S, so
that some subsurface anomalous objects is obtained. The lithological
interpretation was performed to identify the types of subsurface rocks and
their formation based on the magnetic susceptibility value of each anomalous
objects which supported by the geological information of the research area.
Based on the interpretation results, three rocks deposits of alluvium formation
was obtained, which are estimated to contain iron ore. The first deposit has a
length of 164.85 m, a depth of 0.57 – 8.43 m, and a magnetic susceptibility
value of 0.0097 cgs. The second deposit has a length of 376.28 m, a depth of
2.56 – 19.66 m, and a magnetic susceptibility value of 0.0108 cgs. The third
deposit has a length of 1,306.26 m, a depth of 3.70 – 58.69 m, and a magnetic
susceptibility value of 0.0235 cgs. Out of the whole rocks deposits, the third
rock deposit is interpreted to have the most prospective iron ore. This is
based on its high magnetic susceptibility value, which indicates the presence
of many magnetic minerals (i.e. iron ores) in the rock
FULL PAPER (PDF) can be accessed in the website link:
Penerapan Second Vertical Derivative (SVD) Pada Data Gravitasi Untuk Mengidentifikasi Keberadaan Patahan di Sepanjang Pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas
Penelitian menggunakan data gravitasi telah dilakukan untuk mengetahui struktur patahan yang dapat meminimaisasi dampak bencana akibat aktivitas geologi di sepanjang Pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data topografi yang diperoleh dari Scripps Institution of Oceanography, Universitas California San Diego dan peta lengkap anomali bouger di Kabupaten Banyumas. Pengolahan data dimulai dengan pendigitan untuk mengetahui nilai anomali bouger lengkap. Metode kontinuasi ke atas digunakan untuk memisahkan anomali regional dan residual. Analisis SVD dilakukan untuk menentukan patahan. Pemodelan bawah permukaan dilakukan menggunakan metode 2½ D Talwani dalam program grav2DC. Analisis SVD menunjukkan ada patahan di sekitar pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas. Pemodelan dalam penelitian ini menunjukkan terdapatnya patahan yang memiliki kemiringan yang bervariasi antara 60⁰ hingga 72⁰. Patahan terletak pada kontak antara Formasi Halang dan anggota breksi Formasi Halang. Jenis patahan yang diidentifikasi adalah jenis patahan turun dengan kemiringan lapisan batuan <20⁰.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di website Jurnal Teras Fisika:
Transformasi Pseudogravitasi Data Anomali Magnetik untuk Melokalisir Sumber Rembesan Minyak di Daerah Cipari Kebupaten Cilacap
Transformasi pseudogravitasi terhadap data anomali medan magnetik telah dilakukan untuk melokalisir sumber rembesan minyak di Desa Cipari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap. Daerah penelitian membentang pada posisi 108,757° – 108,776°BT dan 7,423° – 7,438°LS. Penerapan transformasi pseudogravitasi bertujuan untuk memperjelas lokasi target anomali bawah permukaan. Berdasarkan peta kontur pseudogravitasi dan informasi geologi daerah penelitian, maka dilakukan pemodelan terhadap data anomali magnetik lokal menggunakan Mag2DC for Windows. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh beberapa benda anomali bawah permukaan yang diinterpretasi sebagai batuan beku basaltik (c = 0,0051), perselingan pasir dan lempung dengan sisipan napal dari formasi Halang (c = 0,0014), breksi basaltik dari formasi Kumbang (c = 0,0035), perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan breksi dari formasi Halang (c = 0,0036), batulempung dari formasi Tapak (c = 0,0015), perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan napal dan breksi dari formasi Halang (c = 0,0030), serta perselingan batupasir dan batulempung dari formasi Halang (c = 0,0020). Fosil foraminifera plantonik sebagai sumber rembesan minyak diperkirakan berada di dalam batuan-batuan sedimen tersebut, dimana cairan minyak mengalir dari batuan-batuan tersebut menuju ke reservoir (source rock). Berdasarkan hasil interpretasi, reservoir terletak di atas batuan beku basaltik dengan posisi 108,762°BT dan 7,431°LS serta kedalaman 132,09 meter di bawah topografi.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di dalam Jurnal Wahana Fisika UPI:
Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei Geolistrik Konfigurasi Wenner
Survei geolistrik konfigurasi Wenner telah dilaksanakan di kawasan Jalan Raya Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah menginterpretasi litologi batuan bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas, menganalisis keberadaan zona lemah yang tersebar di bawah permukaan zona amblesan jalan raya, mencari keberadaan zona-zona lemah lainnya yang berada di luar zona amblesan, serta menjelaskan faktor penyebab terjadinya peristiwa amblesan di kawasan ini. Pemodelan dan interpretasi nilai resistivitas batuan bawah permukaan dilakukan menggunakan perangkat lunak Res2dinv 3.54 dan Surfer 10. Hasil pemodelan dan interpretasi resistivitas pada line GT-L01 dan line GT-L02 menunjukkan model struktur batuan bawah permukaan, berupa batupasir halus dengan nilai resistivitas 0,90 – 3,00 Ωm, napal (marl) dengan nilai resistivitas 3,00 – 10,00 Ωm, dan batupasir gampingan dengan nilai resistivitas 10,00 – 26,00 Ωm. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya zona lemah yang berada di bawah permukaan zona amblesan dan zona-zona lemah lain di luar kawasan zona amblesan. Zona lemah diinterpretasi sebagai lapisan batupasir halus yang bersifat lunak dan tidak kompak. Sedangkan zona lemah lain yang berada di luar zona amblesan diindikasikan berpotensi menjadi penyebab terjadinya amblesan baru pada jalan raya. Amblesan pada jalan raya diperkirakan terjadi karena blok batuan pada zona lemah tersebut tidak mampu menahan perubahan struktur lapisan di atasnya yaitu batuan napal sebagai akibat gaya berat dan tekanan dari kendaraan berat yang sering melintasi jalan raya ini.
FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal Techno UMP:
Pemanfaatan Metode Resistivitas untuk Mengidentifikasi Akuifer Air Tanah di Kawasan Lahan Kritis Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Desa Karangsari dan Desa Penggalang Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap
Penelitian resistivitas telah dilakukan di daerah aliran sungai Serayu Desa Karangsari dan Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pengukuran data dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner. Pada masing-masing desa terdapat dua lintasan pengukuran dengan panjang 200 meter. Data arus, beda potensial, dan jarak bentangan elektroda yang diperoleh pada setiap lintasan diolah hingga diperoleh data resistivitas semu. Selanjutnya data tersebut dimodelkan menggunakan software Res2dinv 3.54 dan Arc-view 3.3, sehingga diperoleh penampang resistivitas dan litologi batuan bawah permukaan. Berdasarkan hasil interpretasi terhadap penampang resistivitas dan litologi, diperkirakan bahwa formasi batuan daerah penelitian adalah alluvium yang terdiri atas lempung, pasir, lempung pasiran, dan pasir lempungan. Hasil ini didasarkan atas nilai resistivitas batuan bawah permukaan yang diperoleh di semua lintasan yang berkisar 2,77 – 52,1 Wm. Kedalaman maksimum hasil interpretasi adalah 31,9 meter di bawah permukaan. Berdasarkan nilai resistivitasnya, lapisan akuifer dangkal pada setiap lintasan diinterpretasi berupa pasir lempungan dan lempung pasiran, sedangkan lapisan akuifer dalam diinterpretasi tersusun atas pasir yang terintrusi oleh air laut. Hal ini didasarkan atas rendahnya nilai resistivitas batuan dan informasi dari Peta Indikasi Potensi Air Tanah dan Daerah Irigasi Kabupaten Cilacap.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Fisika SIMETRI:
Pengujian Daya Hantar Listrik Air Tanah di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Menggunakan Prinsip Jembatan Wheatstone
Electrical conductivity of groundwater have been measured in area about the final garbage dismissal place (TPA) of Gunung Tugel, Regency of Banyumas. Groundwater samples have been taken away from 104 point of groundwater sources which distributed around of the research area, consisted of well water, belik water and pump water. Then, water samples are tested in Electronics and Instrumentation Laboratory, UNSOED use the Wheatstone bridge principle. Electrical conductivity of groundwater obtained, then mapped pursuant to position of samples points location, so that obtained map of electrical conductivity contour of groundwater in research area. Pursuant to the electrical conductivity contour map, known that the mean electrical conductivity value in research area is 0,0594 k-ohm-1, where highest electrical conductivity value is 0,1449 k-ohm-1 and lowest electrical conductivity value is 0,0209 k-ohm-1. Pursuant to interpretation known that most liquid waste (leacheat) of TPA Gunung Tugel are indicated flow into south and south-west area (Village of Kedungrandu) owning lower topography.
FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal Molekul:
Interpretasi Data Anomali Magnetik untuk Mengidentifikasi Peninggalan Kadipaten Pasir Luhur Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas
Survei magnetik telah dilakukan di sekitar Situs Carangandul Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi peninggalan Kadipaten Pasir Luhur yang mungkin terpendam di sekitar situs tersebut. Data intensitas magnetik total yang diperoleh, selanjutnya diolah, dikoreksi, dan direduksi sehingga diperoleh data anomali magnetik lokal. Pemodelan terhadap data anomali magnetik dilakukan secara dua dimensi (2D) menggunakan perangkat lunak Mag2DC for windows. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh penampang litologi batuan bawah permukaan dengan suseptiblitas magnetik 0,0141 – 0,0626 cgs unit. Interpretasi terhadap hasil pemodelan menunjukkan bahwa pada kedalaman 0 – 10 meter terdapat endapan batupasir, pada kedalaman 10 – 125 meter terdapat batuan breksi andesit, pada kedalaman 125 – 250 meter terdapat batuan andesit dengan sisipan batupasir, dan pada kedalaman 250 – 500 meter terdapat dua jenis batuan yaitu breksi-andesit dan andesit-basaltik dari bongkahan lahar vulkanik Gunungapi Slamet yang merupakan batuan dasar (basement) daerah penelitian. Berdasarkan hasil interpretasi tidak ditemukan adanya sebaran batuan andesit murni sebagaimana situs yang ditemukan di permukaan.
Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen
Pendugaan kedalaman air tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen menggunakan metode Geolistrik konfigurasi Schlumberger telah dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015. Pengukuran geolistrik dilaksanakan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi dan mengukur beda potensial yang terjadi, di tiga titik lokasi yaitu Bojongsari 01, Bojongsari 02, dan Bojongsari 03. Pengolahan data dan pemodelan dilakukan hingga diperoleh data resistivitas yang merepresentasikan jenis-jenis lapisan batuan bawah permukaan di daerah penelitian. Pada titik Bojongsari 01 lapisan akuifer air tanah dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (0,85 Wm) dengan kedalaman 7,35 – 10,78 m dan lempung pasiran (13,25 Wm) dengan kedalaman 10,78 – 29,44 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir berbutir halus (0,44 Wm) pada kedalaman 33,72 – 85,76 m. Pada titik Bojongsari 02 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas lempung pasiran (19,43 Wm) pada kedalaman 7,61 – 26,65 m dan pasir lempungan (3,18 Wm) pada kedalaman 26,65 – 43,32 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir lempungan (5,97 Wm) pada kedalaman 53,94 m. Pada titik Bojongsari 03 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (1,18 Wm) dengan kedalaman 11,28 – 38,25 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas lempung pasiran berbutir kasar (28,02 Wm) dengan kedalaman 77,25 m. Berdasarkan hasil pemodelan di atas, lapisan akuifer yang diperkirakan paling cocok dimanfaatkan untuk proyek pengadaan air bersih di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen adalah lapisan akuifer air tanah dalam untuk titik Bojongsari 01.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Neutrino UIN Malang:
Kajian Potensi Sumber Air Tanah Untuk Irigasi di Kawasan Cekungan Air Tanah Purwokerto-Purbalingga Berdasarkan Resistivitas Batuan Bawah Permukaan
Purpose of this research is to interpret model of geological structure and deepness of groundwater aquifer. The research has been done by using Geoelectric of Resistivity method at five locations or trajectories in around the agricultural farm at Kembaran and Kalimanah Subdistricts, because both regions were located in groundwater reservoir area and own the wide agricultural farm. Result indicated that geological structure model of subsurface was consisted of sandy claystone, compacted soil, harsh clayly sandstone, smooth sandstone, compacted gravel and sandstone, and sandstone very harsh. Based on the model deepness data obtained of shallow groundwater aquifer surface was between 0 and 4.33 metres measured from local topography. While deep groundwater aquifer surface was between 26.29 and 56.73 metres with the most potential aquifer formation was smooth sandstone. In general, the groundwater potency in the research area was estimated very good, so that it was suitable for exploration as the irrigation source.
FULL PAPER (PDF) dapat diakses di:
Pengembangan Model Pelatihan Pembuatan Peta Kontur Topografi untuk Mengidentifikasi Dini Zona-Zona Rawan Bencana Longsor di Kabupaten Banjarnegara
FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal JRKPF - UAD:
Pengukuran Self Potential dengan Elektroda Pot Berpori untuk Mendeteksi Aliran Air Panas di Kawasan Mata Air Panas “Pancuran Pitu” Baturaden Kabupaten Banyumas
Survei potensial diri telah dilaksanakan di kawasan mata air panas “Pancuran Pitu” Baturaden Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah elektroda pot berpori dan digital milivoltmeter yang mempunyai impedansi input sangat tinggi. Luas daerah survei adalah 24 x 24 meter persegi, dengan jumlah titik ukur 112 buah. Konfigurasi elektroda yang digunakan adalah model tetap dimana salah satu elektroda ditancapkan pada titik referensi dan elektroda lainnya digerakkan dengan jarak tertentu sesuai dengan arah lintasan pada daerah survei. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa nilai potensial tertinggi adalah -2,20 mV, nilai terendah adalah -40,83 mV, dan nilai rata-rata adalah -16,40 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang diperoleh, diketahui bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga terdiri atas mineral sulfida yang terlarut dalam air panas bawah permukaan. Hal ini ditunjukkan dengan negatifnya nilai potensial diri yang terukur di kawasan ini. Berdasarkan hasil interpretasi, diketahui bahwa aliran air panas bawah permukaan di kawasan ini bersesuaian dengan perubahan topografi daerah penelitian dan anomali potensial diri. Aliran air panas bawah permukaan di kawasan “Pancuran Pitu” diperkirakan mengarah dari selatan ke utara.
Full Paper (PDF) artikel ini dapat diakses pada Jurnal FLUX - UL di:
Investigasi Akuifer Air Tanah di Sekitar Lahan Pertanian Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Berdasarkan Survei Geolistrik Resistivitas dengan Konfigurasi Wenner
Full Paper (PDF) dapat diakses pada Jurnal FLUX di:
Langganan:
Postingan (Atom)
Potensi Bijih Besi dan Dampak Eksploitasinya terhadap Akuifer Pantai di Kawasan Pesisir Nusawungu Bagian Barat Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D
Investigasi potensi bijih besi dan dampak eksploitasinya terhadap akuifer pantai berdasarkan data resistivitas 2D di kawas...
-
Pendugaan struktur geologi bawah permukaan kawasan Cekungan Bentarsari telah dilakukan berdasarkan data anomali medan gravitasi. Data...
-
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk m engolah dan memodelkan data anomali medan gravitasi citra satelit sehingga dapat digamb...
-
Eksplorasi sebaran pasir besi di Pesisir Timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap telah dilakukan menggunakan survei magnetik. Akuisi...