Pendugaan kedalaman air tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen menggunakan metode Geolistrik konfigurasi Schlumberger telah dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015. Pengukuran geolistrik dilaksanakan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi dan mengukur beda potensial yang terjadi, di tiga titik lokasi yaitu Bojongsari 01, Bojongsari 02, dan Bojongsari 03. Pengolahan data dan pemodelan dilakukan hingga diperoleh data resistivitas yang merepresentasikan jenis-jenis lapisan batuan bawah permukaan di daerah penelitian. Pada titik Bojongsari 01 lapisan akuifer air tanah dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (0,85 Wm) dengan kedalaman 7,35 – 10,78 m dan lempung pasiran (13,25 Wm) dengan kedalaman 10,78 – 29,44 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir berbutir halus (0,44 Wm) pada kedalaman 33,72 – 85,76 m. Pada titik Bojongsari 02 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas lempung pasiran (19,43 Wm) pada kedalaman 7,61 – 26,65 m dan pasir lempungan (3,18 Wm) pada kedalaman 26,65 – 43,32 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir lempungan (5,97 Wm) pada kedalaman 53,94 m. Pada titik Bojongsari 03 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (1,18 Wm) dengan kedalaman 11,28 – 38,25 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas lempung pasiran berbutir kasar (28,02 Wm) dengan kedalaman 77,25 m. Berdasarkan hasil pemodelan di atas, lapisan akuifer yang diperkirakan paling cocok dimanfaatkan untuk proyek pengadaan air bersih di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen adalah lapisan akuifer air tanah dalam untuk titik Bojongsari 01.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Neutrino UIN Malang:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar