Eksplorasi sebaran pasir besi di Pesisir Timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap telah dilakukan menggunakan survei magnetik. Akuisisi data magnetik dilakukan pada bulan April 2017. Data kuat medan magnetik total yang diperoleh diolah sedemikian hingga diperoleh data anomali medan magnetik lokal. Pemodelan dilakukan terhadap data anomali magnetik lokal di sepanjang lintasan AB yang membentang dari titik posisi 109,274698 BT dan 7,686620 LS hingga 109,296195 BT dan 7,689099 LS; sehingga diperoleh berbagai model benda anomali bawah permukaan. Interpretasi terhadap model benda anomali dilakukan untuk mengestimasi jenis batuan dan formasinya, berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik masing-masing benda yang didukung informasi geologi daerah penelitian. Berdasarkan hasil interpretasi, diperoleh dua buah lapisan batuan bawah permukaan yang diestimasi sebagai pasir besi yang berselingan dengan lanau dan lempung yang berasal dari formasi alluvium. Batuan pertama memiliki panjang sebesar 1.238,204 meter, kedalaman berkisar 1,709 – 20,513 meter, dan suseptibilitas magnetik sebesar 0,0183 cgs unit. Batuan kedua memiliki panjang 643,055 meter, kedalaman berkisar 16,524 – 34,188 meter, dan suseptibilitas magnetik sebesar 0,0174 cgs unit. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil interpretasi data geolistrik, dimana pasir besi yang berselingan dengan lanau dan lempung ditemukan pada kedalaman 9,42 – 19,48 meter dengan nilai resistivitas sebesar 52,99 Ωm pada titik Geo-1; serta kedalaman 10,56 – 22,20 meter dengan nilai resistivitas sebesar 49,03 Ωm pada titik Geo-2. Berdasarkan hasil penelitian ini, kawasan pesisir timur Kecamatan Binangun diperkirakan berpotensi mengandung bijih besi dan secara ekonomis prospek untuk dieksploitasi.
FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada Jurnal IJAP - UNS di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar