Sabtu, 31 Agustus 2019

Potensi Bijih Besi dan Dampak Eksploitasinya terhadap Akuifer Pantai di Kawasan Pesisir Nusawungu Bagian Barat Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D

Image result for pasir besi di cilacap"

Investigasi potensi bijih besi dan dampak eksploitasinya terhadap akuifer pantai berdasarkan data resistivitas 2D di kawasan Pesisir Nusawungu Kabupaten Cilacap telah dilakukan. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya potensi pasir besi yang melimpah yang belum dieksploitasi di kawasan ini. Akuisisi data resistivitas 2D telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2018 di empat lokasi yang ditentukan berdasarkan peta anomali magnetik yang diperoleh pada tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil pemodelan dan interpretasi data resistivitas, diketahui potensi bijih besi di daerah penelitian relatif besar, dimana di setiap lintasan ditemukan endapan pasir yang mengandung bijih besi dengan nilai resistivitas berkisar 22,0 – 80,7 Ωm. Berdasarkan hasil interpretasi, lapisan pasir yang mengandung bijih besi merupakan media utama akuifer pantai. Dengan demikian eksploitasi pasir besi dalam skala besar dapat mengakibatkan berkurangnya material pasir, sehingga berpotensi merusak akuifer pantai. Akibatnya fungsi akuifer dalam menyimpan air tanah dan mengalirkannya di kawasan Pesisir Nusawungu menjadi menurun.

FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Teras Fisika:

Karakteristik Akuifer di Kawasan Prospek Bijih Besi Pesisir Desa Karangtawang Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D


Investigasi karakteristik akuifer menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D telah dilakukan di kawasan prospek pasir besi pesisir Desa Karangtawang Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Latar belakang penelitian adalah adanya potensi pasir besi yang melimpah di desa ini yang prospek dieksploitasi. Akuisisi data resistivitas 2D telah dilakukan pada bulan Maret – April 2018 di empat lokasi yang ditentukan berdasarkan zona prospek bijih besi dari peta anomali magnetik lokal daerah penelitian. Berdasarkan hasil pemodelan dan interpretasi data resistivitas, potensi bijih besi di daerah penelitian cukup besar. Di setiap lintasan pengukuran ditemukan pasir yang diinterpretasi mengandung bijih besi dengan nilai resistivitas berkisar 21,7 – 56,7 Ωm. Pasir yang mengandung bijih besi ini juga merupakan media utama lapisan akuifer air tanah dangkal di daerah penelitian. Karakteristik akuifer di daerah penelitian cukup baik dimana kondisi air sumur warga melimpah, tidak terasa asin, tidak pernah mengalami kekeringan meskipun saat musim kemarau, namun diperkirakan mengandung besi (Fe). Jika eksploitasi pasir besi dilakukan secara besar-besaran, maka akan mengakibatkan berkurangnya pasir dan batuan lain penyusun akuifer. Akibatnya fungsi akuifer dalam menyimpan dan mengalirkan air tanah di daerah penelitian menjadi menurun.
FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal BSC-Geology:
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/19567

Senin, 22 April 2019

Investigasi Intrusi Air Asin di Kawasan Prospek Bijih Besi Pesisir Nusawungu Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Berdasarkan Profil Resistivitas-2D

Image result for pasir besi di cilacap"

Investigasi intrusi air laut yang terjadi di kawasan Pesisir Nusawungu timur Kabupaten Cilacap berdasarkan data resistivitas 2D telah dilakukan. Berdasarkan hasil pemodelan dan interpretasi data resistivitas, telah diperoleh beberapa jenis batuan bawah permukaan  dan karakteristik hidrologinya. Intrusi air laut ke daratan diestimasi terjadi pada lapisan akuifer dalam yang diinterpretasi tersusun atas pasir halus dengan nilai resistivitas 0,96 – 6,81 Ωm. Adapun lapisan akuifer dangkal dengan nilai resistivitas 20,2 – 70,8 Ωm diinterpretasi belum terintrusi secara signifikan. Akuifer dangkal diinterpretasi tersusun atas pasir berselingan dengan butiran bijih besi yang kemungkinan prospek dieksploitasi. Berdasarkan hasil pengujian daya hantar listrik (DHL) terhadap sampel-sampel air yang diambil dari sumur di sekitar lintasan NWT-01 hingga NWT-04, diketahui bahwa seluruh air tersebut tergolong tawar. Beberapa sampel air sumur dengan DHL yang relatif tinggi seperti sumur A pada lintasan NWT-01 dengan nilai DHL sebesar 740,0 μSi/cm dan sumur C pada lintasan NWT-03 dengan DHL sebesar 894,67 μSi/cm diestimasi akibat kadar mineral garam dalam batuan relatif tinggi. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa air tanah dalam akuifer dangkal belum terintrusi secara signifikan.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan Jurnal FLUX di bawah ini:

Selasa, 01 Januari 2019

Pemanfaatan Data Seismisitas untuk Memetakan Tingkat Resiko Bencana Gempabumi di Kawasan Eks-Karesidenan Banyumas Jawa Tengah

Image result for peta gempa"


Penelitian dengan judul “Pemanfaatan Data Seismisitas untuk Memetakan Tingkat Resiko Bencana Gempabumi di Kawasan Eks-Karesidenan Banyumas Jawa Tengah telah dilakukan dengan tujuan untuk memetakan kondisi seismotektonik dan membuat peta tingkat resiko gempabumi tektonik di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas. Penelitian ini dilakukan secara bertahap dimulai dari pengaksesan data seismisitas gempabumi tektonik periode tahun 1903 – 2006 hingga pembuatan peta percepatan getaran tanah maksimum atau Peak Ground Acceleration (PGA) berdasarkan formulasi dari Fukushima dan Tanaka. Peta PGA tersebut, selanjutnya dibagi menjadi beberapa zona tingkat resiko gempabumi tektonik. Berdasarkan peta tersebut diketahui bahwa tingkat resiko gempabumi tektonik wilayah Eks-Karesidenan Banyumas terbagi atas empat zona, yang terdiri atas resiko kecil dengan nilai PGA 25 – 50 gal, resiko sedang I dengan nilai PGA 50 – 75 gal, resiko sedang II dengan nilai PGA 75 – 100 gal, serta resiko sedang III dengan nilai PGA 100 – 125 gal. Kecenderungan tingkat resiko bencana gempabumi tektonik di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas adalah semakin ke arah tenggara, maka tingkat resikonya semakin besar.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan di bawah ini:
jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/272

Pemetaan Sebaran dan Potensi Bijih Besi Berdasarkan Data Anomali Magnetik dan Data Resistivitas di Pesisir Timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

Image result for pasir besi di cilacap"


Eksplorasi geofisika untuk memetakan sebaran dan potensi bijih besi di pesisir timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap telah dilaksanakan pada bulan April – Oktober 2017. Eksplorasi ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode magnetik dan metode geolistrik. Hasil yang diperoleh dari survei magnetik adalah peta kontur anomali magnetik lokal, dengan nilai berkisar -314,08 – 356,42 nT. Berdasarkan peta kontur tersebut diperoleh beberapa closure anomali yang cukup kuat di bagian utara, yang mengindikasikan kemungkinan adanya endapan bijih besi. Survei geolistrik dilakukan di area tersebut untuk memperkirakan kedalaman endapan bijih besi dan potensinya. Berdasarkan hasil interpretasi data resistivitas diperoleh endapan bijih besi dalam bentuk lapisan pasir besi yang berselingan dengan lanau dan lempung dari formasi alluvium. Lapisan pasir besi tersebut tersebar dari titik sounding Sch-2 pada posisi 109,276906° BT dan 7,687275° LS hingga titik sounding Sch-4 pada posisi 109,290344° BT dan 7,689886° LS; dengan kedalaman berkisar 7,48 – 22,20 meter. Selain itu bijih besi ditemukan dalam lapisan alluvium yang lain yang tersusun atas lanau, pasir, lempung, dan kerikil. Berdasarkan hasil eksplorasi geofisika, potensi bijih besi di kawasan pesisir timur Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap diperkirakan relatif tinggi.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan di bawah ini:
http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/591

Interpretation of 2D-Subsurface Resistivity Data in Iron Ore Prospect Area of Eastern Binangun Coastal Area, Cilacap Regency, Central Java


Image result for pasir besi cilacap


Interpretation of 2D-subsurface rock resistivity data has been carried out in an iron ore prospect area of Eastern Binangun Coastal in ​​Cilacap Regency, Central Java. The background of this research is the potential for iron sand reserve in this area for prospective exploitation. The research was conducted using a magnetic method in 2017 to map the distribution patterns of the local magnetic anomalies, interpreted to originate from the distribution of iron ore in the subsurface. In 2018, the research continued using the 2D-resistivity method to find out the lithology section in the subsurface of the research area. 2D-resistivity data acquisition is carried out on four tracks consisting of Bng-01 to Bng-04. By modeling the resistivity data, true resistivity value have been produced for each track in form of the subsurface resistivity section, which includes the Bng-01 track is 2.27 – 44.1 Ωm; the Bng-02 track is 4.5 – 58.6 Ωm; the Bng-03 track is 6.37 – 63.4 Ωm; and the Bng-04 track of 4.98 – 83.3 Ωm. After the interpretation process, some models of subsurface rocks lithology section is obtained under the four trajectories. It is inferred from the process that the rocks consists of sand interspersed with gravel (> 58.6 Ωm); sand containing iron ore grains (28.2 – 83.3 Ωm), clayey sand (11.1 – 32.9 Ωm), sandy clay (4.98 – 13.5 Ωm), and fine sand which intruded by saltwater (<6.49 Ωm). Sand containing iron ore grains is the main part of the coastal aquifer; hence exploitation of iron sand will potentially reduce the function of aquifer in storing and ducting groundwater and causing of abrasion in the Eastern Binangun Coastal area.

FULL PAPER (PDF) can be accessed in website of JGEET:
journal.uir.ac.id/index.php/JGEET/article/view/2139

Eksplorasi Potensi Pasir Besi di Pesisir Barat Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas Batuan Bawah Permukaan



Eksplorasi geofisika untuk mengestimasi potensi pasir besi di kawasan pesisir barat Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap telah dilakukan pada bulan Mei – Juli 2017 menggunakan metode resistivitas. Pengukuran data resistivitas dilakukan di 6 titik lokasi yang diperkirakan prospek mengandung bijih besi berdasarkan peta anomali magnetik lokal daerah penelitian. Survey geolistrik resistivitas bertujuan untuk memperkirakan kedalaman dan ketebalan endapan pasir besi dan potensinya. Hasil pemodelan dan interpretasi data resistivitas menunjukkan keberadaan lapisan batuan yang diperkirakan sebagai endapan pasir besi yang berselingan dengan lanau dan lempung dari formasi alluvium di seluruh titik lokasi. Endapan pasir besi terdapat pada kedalaman berkisar 2,39 – 27,81 meter dengan nilai resistivitas 12,24 – 46,96 Ωm. Dengan demikian eksplorasi metode resistivitas ini menunjukkan bahwa potensi pasir besi di daerah penelitian diperkirakan cukup besar.

Full Paper (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal JFA - ITS:
iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/view/3613

Application of Magnetic Survey to Explore The Iron Ore Deposits in The Nusawungu Coastal Regency of Cilacap Central Java

Image result for pasir besi


The research with aim to explore the iron ore deposits in the Nusawungu Coastal Regency of Cilacap has been conducted using the magnetic surveys. The acquisition of magnetic data was conducted in April – Mei 2017, covering the area in the ranges of 109.314° – 109.345°E and 7.691° – 7.709°S. The obtained magnetic field strengh data were corrected, reduced, and mapped to obtain the local magnetic anomaly contour map. The modeling process was carried out along the path extending over the local magnetic anomaly contour map from the positions of 109.314°E and 7.695°S up to 109.335°E dan 7.699°S, so that some subsurface anomalous objects is obtained. The lithological interpretation was performed to identify the types of subsurface rocks and their formation based on the magnetic susceptibility value of each anomalous objects which supported by the geological information of the research area. Based on the interpretation results, three rocks deposits of alluvium formation was obtained, which are estimated to contain iron ore. The first deposit has a length of 164.85 m, a depth of 0.57 – 8.43 m, and a magnetic susceptibility value of 0.0097 cgs. The second deposit has a length of 376.28 m, a depth of 2.56 – 19.66 m, and a magnetic susceptibility value of 0.0108 cgs. The third deposit has a length of 1,306.26 m, a depth of 3.70 – 58.69 m, and a magnetic susceptibility value of 0.0235 cgs. Out of the whole rocks deposits, the third rock deposit is interpreted to have the most prospective iron ore. This is based on its high magnetic susceptibility value, which indicates the presence of many magnetic minerals (i.e. iron ores) in the rock

FULL PAPER (PDF) can be accessed in the website link:

Penerapan Second Vertical Derivative (SVD) Pada Data Gravitasi Untuk Mengidentifikasi Keberadaan Patahan di Sepanjang Pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas

Image result for pegunungan serayu selatan

Penelitian menggunakan data gravitasi telah dilakukan untuk mengetahui struktur patahan yang dapat meminimaisasi dampak bencana akibat aktivitas geologi di sepanjang Pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data topografi yang diperoleh dari Scripps Institution of Oceanography, Universitas California San Diego dan peta lengkap anomali bouger di Kabupaten Banyumas. Pengolahan data dimulai dengan pendigitan  untuk mengetahui nilai anomali bouger lengkap. Metode kontinuasi ke atas digunakan untuk memisahkan anomali regional dan residual. Analisis SVD dilakukan untuk menentukan patahan. Pemodelan bawah permukaan dilakukan menggunakan metode 2½ D Talwani dalam program grav2DC. Analisis SVD menunjukkan ada patahan di sekitar pegunungan Serayu Selatan Kabupaten Banyumas. Pemodelan dalam penelitian ini menunjukkan terdapatnya patahan yang memiliki kemiringan yang bervariasi antara 60⁰ hingga 72⁰. Patahan terletak pada kontak antara Formasi Halang dan anggota breksi Formasi Halang. Jenis patahan yang diidentifikasi adalah jenis patahan turun dengan kemiringan lapisan batuan <20⁰.

FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di website Jurnal Teras Fisika:

Transformasi Pseudogravitasi Data Anomali Magnetik untuk Melokalisir Sumber Rembesan Minyak di Daerah Cipari Kebupaten Cilacap

Image result for rembesan minyak cipari cilacap

Transformasi pseudogravitasi terhadap data anomali medan magnetik telah dilakukan untuk melokalisir sumber rembesan minyak di Desa Cipari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap. Daerah penelitian membentang pada posisi 108,757° 108,776°BT dan 7,423° 7,438°LS. Penerapan transformasi pseudogravitasi bertujuan untuk memperjelas lokasi target anomali bawah permukaan. Berdasarkan peta kontur pseudogravitasi dan informasi geologi daerah penelitian, maka dilakukan pemodelan terhadap data anomali magnetik lokal menggunakan Mag2DC for Windows. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh beberapa benda anomali bawah permukaan yang diinterpretasi sebagai batuan beku basaltik (c = 0,0051), perselingan pasir dan lempung dengan sisipan napal dari formasi Halang (c = 0,0014), breksi basaltik dari formasi Kumbang (c = 0,0035), perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan breksi dari formasi Halang (c = 0,0036), batulempung dari formasi Tapak (c = 0,0015), perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan napal dan breksi dari formasi Halang (c = 0,0030), serta perselingan batupasir dan batulempung dari formasi Halang (c = 0,0020). Fosil foraminifera plantonik sebagai sumber rembesan minyak diperkirakan berada di dalam batuan-batuan sedimen tersebut, dimana cairan minyak mengalir dari batuan-batuan tersebut menuju ke reservoir (source rock). Berdasarkan hasil interpretasi, reservoir terletak di atas batuan beku basaltik dengan posisi 108,762°BT dan 7,431°LS serta kedalaman 132,09 meter di bawah topografi.

FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di dalam Jurnal Wahana Fisika UPI:

Analisis Zona Lemah (Amblesan) di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei Geolistrik Konfigurasi Wenner

Image result for gunung tugel ambles purwokerto

Survei geolistrik konfigurasi Wenner telah dilaksanakan di kawasan Jalan Raya Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah menginterpretasi litologi batuan bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas, menganalisis keberadaan zona lemah yang tersebar di bawah permukaan zona amblesan jalan raya, mencari keberadaan zona-zona lemah lainnya yang berada di luar zona amblesan, serta menjelaskan faktor penyebab terjadinya peristiwa amblesan di kawasan ini. Pemodelan dan interpretasi nilai resistivitas batuan bawah permukaan dilakukan menggunakan perangkat lunak Res2dinv 3.54 dan Surfer 10. Hasil pemodelan dan interpretasi resistivitas pada line GT-L01 dan line GT-L02 menunjukkan model struktur batuan bawah permukaan, berupa batupasir halus dengan nilai resistivitas 0,90 – 3,00 Ωm, napal (marl) dengan nilai resistivitas 3,00 – 10,00 Ωm, dan batupasir gampingan dengan nilai resistivitas 10,00 – 26,00 Ωm. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya zona lemah yang berada di bawah permukaan zona amblesan dan zona-zona lemah lain di luar kawasan zona amblesan. Zona lemah diinterpretasi sebagai lapisan batupasir halus yang bersifat lunak dan tidak kompak. Sedangkan zona lemah lain yang berada di luar zona amblesan diindikasikan berpotensi menjadi penyebab terjadinya amblesan baru pada jalan raya. Amblesan pada jalan raya diperkirakan terjadi karena blok batuan pada zona lemah tersebut tidak mampu menahan perubahan struktur lapisan di atasnya yaitu batuan napal sebagai akibat gaya berat dan tekanan dari kendaraan berat yang sering melintasi jalan raya ini.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal Techno UMP:

Pemanfaatan Metode Resistivitas untuk Mengidentifikasi Akuifer Air Tanah di Kawasan Lahan Kritis Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Desa Karangsari dan Desa Penggalang Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap

Image result for sungai serayu

Penelitian resistivitas telah dilakukan di daerah aliran sungai Serayu Desa Karangsari dan Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pengukuran data dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner. Pada masing-masing desa terdapat dua lintasan pengukuran dengan panjang 200 meter. Data arus, beda potensial, dan jarak bentangan elektroda yang diperoleh pada setiap lintasan diolah hingga diperoleh data resistivitas semu. Selanjutnya data tersebut dimodelkan menggunakan software Res2dinv 3.54 dan Arc-view 3.3, sehingga diperoleh penampang resistivitas dan litologi batuan bawah permukaan. Berdasarkan hasil interpretasi terhadap penampang resistivitas dan litologi, diperkirakan bahwa formasi batuan daerah penelitian adalah alluvium yang terdiri atas lempung, pasir, lempung pasiran, dan pasir lempungan. Hasil ini didasarkan atas nilai resistivitas batuan bawah permukaan yang diperoleh di semua lintasan yang berkisar 2,77 – 52,1 Wm. Kedalaman maksimum hasil interpretasi adalah 31,9 meter di bawah permukaan. Berdasarkan nilai resistivitasnya, lapisan akuifer dangkal pada setiap lintasan diinterpretasi berupa pasir lempungan dan lempung pasiran, sedangkan lapisan akuifer dalam diinterpretasi tersusun atas pasir yang terintrusi oleh air laut. Hal ini didasarkan atas rendahnya nilai resistivitas batuan dan informasi dari Peta Indikasi Potensi Air Tanah dan Daerah Irigasi Kabupaten Cilacap. 

FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Fisika SIMETRI:

Pengujian Daya Hantar Listrik Air Tanah di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Menggunakan Prinsip Jembatan Wheatstone



Electrical conductivity of groundwater have been measured in area about the final garbage dismissal place (TPA) of Gunung Tugel, Regency of Banyumas. Groundwater samples have been taken away from 104 point of groundwater sources which distributed around of the research area, consisted of well water, belik  water and pump water. Then, water samples are tested in Electronics and Instrumentation Laboratory, UNSOED use the Wheatstone bridge principle. Electrical conductivity of groundwater obtained, then mapped pursuant to position of samples points location, so that obtained map of electrical conductivity contour of groundwater in research area. Pursuant to the electrical conductivity contour map, known that the mean electrical conductivity value in research area is 0,0594 k-ohm-1, where highest electrical conductivity value is 0,1449 k-ohm-1 and lowest electrical conductivity value is 0,0209 k-ohm-1. Pursuant to interpretation known that most liquid waste (leacheat) of TPA Gunung Tugel are indicated flow into south and south-west area (Village of Kedungrandu) owning lower topography.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal Molekul:

Interpretasi Data Anomali Magnetik untuk Mengidentifikasi Peninggalan Kadipaten Pasir Luhur Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas

Image result for sejarah pasir luhur banyumas"

Survei magnetik telah dilakukan di sekitar Situs Carangandul Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi peninggalan Kadipaten Pasir Luhur yang mungkin terpendam di sekitar situs tersebut. Data intensitas magnetik total yang diperoleh, selanjutnya diolah, dikoreksi, dan direduksi sehingga diperoleh data anomali magnetik lokal. Pemodelan terhadap data anomali magnetik dilakukan secara dua dimensi (2D) menggunakan perangkat lunak Mag2DC for windows. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh penampang litologi batuan bawah permukaan dengan suseptiblitas magnetik 0,0141 – 0,0626 cgs unit. Interpretasi terhadap hasil pemodelan menunjukkan bahwa pada kedalaman 0 – 10 meter terdapat endapan batupasir, pada kedalaman 10 – 125 meter terdapat batuan breksi andesit, pada kedalaman 125 – 250 meter terdapat batuan andesit dengan sisipan batupasir, dan pada kedalaman 250 500 meter terdapat dua jenis batuan yaitu breksi-andesit dan andesit-basaltik dari bongkahan lahar vulkanik Gunungapi Slamet yang merupakan batuan dasar (basement) daerah penelitian. Berdasarkan hasil interpretasi tidak ditemukan adanya sebaran batuan andesit murni sebagaimana situs yang ditemukan di permukaan.

Full Paper (PDF) artikel ini dapat diakses di:

Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen



Pendugaan kedalaman air tanah di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen menggunakan metode Geolistrik konfigurasi Schlumberger telah dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015. Pengukuran geolistrik dilaksanakan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi dan mengukur beda potensial yang terjadi, di tiga titik lokasi yaitu Bojongsari 01, Bojongsari 02, dan Bojongsari 03. Pengolahan data dan pemodelan dilakukan hingga diperoleh data resistivitas yang merepresentasikan jenis-jenis lapisan batuan bawah permukaan di daerah penelitian. Pada titik Bojongsari 01 lapisan akuifer air tanah dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (0,85 Wm) dengan kedalaman 7,35 – 10,78 m dan lempung pasiran (13,25 Wm) dengan kedalaman 10,78 – 29,44 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir berbutir halus (0,44 Wm) pada kedalaman 33,72 – 85,76 m. Pada titik Bojongsari 02 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas lempung pasiran (19,43 Wm) pada kedalaman 7,61 – 26,65 m dan pasir lempungan (3,18 Wm) pada kedalaman 26,65 – 43,32 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas pasir lempungan (5,97 Wm) pada kedalaman 53,94 m. Pada titik Bojongsari 03 lapisan akuifer dangkal diperkirakan tersusun atas pasir berbutir halus (1,18 Wm) dengan kedalaman 11,28 – 38,25 m, sedangkan lapisan akuifer dalam tersusun atas lempung pasiran berbutir kasar (28,02 Wm) dengan kedalaman 77,25 m. Berdasarkan hasil pemodelan di atas, lapisan akuifer yang diperkirakan paling cocok dimanfaatkan untuk proyek pengadaan air bersih di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen adalah lapisan akuifer air tanah dalam untuk titik Bojongsari 01.

FULL PAPER (PDF) artikel ini dapat diakses di Jurnal Neutrino UIN Malang:

Kajian Potensi Sumber Air Tanah Untuk Irigasi di Kawasan Cekungan Air Tanah Purwokerto-Purbalingga Berdasarkan Resistivitas Batuan Bawah Permukaan

Image result for persawahan kembaran banyumas"

Purpose of this research is to interpret model of geological structure and deepness of groundwater aquifer. The research has been done by using Geoelectric of Resistivity method at five locations or trajectories in around the agricultural farm at Kembaran and Kalimanah Subdistricts, because both regions were located in groundwater reservoir area and own the wide agricultural farm. Result indicated that geological structure model of subsurface was consisted of sandy claystone, compacted soil, harsh clayly sandstone, smooth sandstone, compacted gravel and sandstone, and sandstone very harsh. Based on the model deepness data obtained of shallow groundwater aquifer surface was between 0 and 4.33 metres measured from local topography. While deep groundwater aquifer surface was between 26.29 and 56.73 metres with the most potential aquifer formation was smooth sandstone. In general, the groundwater potency in the research area was estimated very good, so that it was suitable for exploration as the irrigation source.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses di:

Pengembangan Model Pelatihan Pembuatan Peta Kontur Topografi untuk Mengidentifikasi Dini Zona-Zona Rawan Bencana Longsor di Kabupaten Banjarnegara



Pengembangan model pelatihan pembuatan peta kontur topografi untuk mengidentifikasi dini zona-zona rawan bencana longsor telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan bertujuan untuk melakukan sosialisasi teknis dasar pemetaan dan pelatihan teknis pembuatan peta kontur topografi menggunakan perangkat lunak Surfer untuk mengidentifikasi dini zona-zona rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara. Metode yang digunakan adalah perpaduan ceramah dan diskusi yang dipadukan dengan praktek. Setelah dilakukan pelatihan, sebagian besar peserta memberikan respon positif dan terdapat keinginan untuk mengimplementasikan dan menyebarluaskan hasil-hasil pelatihan. Indeks capaian rata-rata keberhasilan pelatihan berdasarkan hasil pengisian kuisioner adalah 75,69% dengan indeks capaian tertinggi adalah 92,24% dan indeks capaian terendah adalah 56,90%. Tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan cukup baik, meskipun masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai pre-test dan post-test. Nilai rata-rata pre-test adalah 5,96 dan post-test adalah 6,95. Dengan demikian terdapat kenaikan nilai sebesar 12,14%. Salah satu faktor keberhasilan pelatihan adalah adanya dukungan dari pihak sekolah dan tersedianya fasilitas komputer di Laboratorium Komputer SMK Negeri 1 Mandiraja. Salah satu faktor penghambatnya adalah banyaknya peserta kegiatan yang kesulitan dalam mempraktekkan penggunaan perangkat lunak Surfer untuk membuat peta kontur, sehingga diperlukan bimbingan teknis lanjutan.

FULL PAPER (PDF) dapat diakses di Jurnal JRKPF - UAD:

Pengukuran Self Potential dengan Elektroda Pot Berpori untuk Mendeteksi Aliran Air Panas di Kawasan Mata Air Panas “Pancuran Pitu” Baturaden Kabupaten Banyumas



Survei potensial diri telah dilaksanakan di kawasan mata air panas “Pancuran Pitu” Baturaden Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah elektroda pot berpori dan digital milivoltmeter yang mempunyai impedansi input sangat tinggi. Luas daerah survei adalah 24 x 24 meter persegi, dengan jumlah titik ukur 112 buah. Konfigurasi elektroda yang digunakan adalah model tetap dimana salah satu elektroda ditancapkan pada titik referensi dan elektroda lainnya digerakkan dengan jarak tertentu sesuai dengan arah lintasan pada daerah survei. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa nilai potensial tertinggi adalah -2,20 mV, nilai terendah adalah -40,83 mV, dan nilai rata-rata adalah -16,40 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang diperoleh, diketahui bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga terdiri atas mineral sulfida yang terlarut dalam air panas bawah permukaan. Hal ini ditunjukkan dengan negatifnya nilai potensial diri yang terukur di kawasan ini. Berdasarkan hasil interpretasi, diketahui bahwa aliran air panas bawah permukaan di kawasan ini bersesuaian dengan perubahan topografi daerah penelitian dan anomali potensial diri. Aliran air panas bawah permukaan di kawasan “Pancuran Pitu” diperkirakan mengarah dari selatan ke utara.

Full Paper (PDF) artikel ini dapat diakses pada Jurnal FLUX - UL di:

Investigasi Akuifer Air Tanah di Sekitar Lahan Pertanian Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Berdasarkan Survei Geolistrik Resistivitas dengan Konfigurasi Wenner


Pencarian sumber air tanah telah dilakukan di Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah menggunakan metode Geolistrik Resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Penelitian ini dilakukan di sekitar lahan pertanian di Desa Kedungwuluh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginterpretasi kedalaman dan karakteristik akuifer air tanah berdasarkan data resistivitas Wenner. Panjang lintasan pengukuran di daerah penelitian adalah 300 meter, membentang dari koordinat 07° 23' 46.5" LS dan 109° 18' 42.9" BT hingga 07° 23′ 56″ LS dan 109° 18′ 42,9″ BT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah profil resistivitas batuan bawah permukaan dua dimensi (2D) yang terdiri atas beberapa lapisan atau blok batuan, yaitu: batulempung pasiran (< 53,35 Wm), batupasir lempungan (53,35 hingga 75,35 Wm), batupasir halus (75,35 hingga 249,00 Wm), serta batupasir dan kerikil kompak (>249,0 Wm). Berdasarkan hasil interpretasi, diperkirakan bahwa lapisan atau blok batuan yang paling dominan berperan sebagai akuifer air tanah adalah batupasir halus, kemudian disusul batupasir lempungan dan batulempung pasiran. Sedangkan batupasir dan kerikil kompak diperkirakan bukan merupakan lapisan akuifer.

Full Paper (PDF) dapat diakses pada Jurnal FLUX di:

Potensi Bijih Besi dan Dampak Eksploitasinya terhadap Akuifer Pantai di Kawasan Pesisir Nusawungu Bagian Barat Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resistivitas-2D

Investigasi potensi bijih besi dan dampak eksploitasinya terhadap akuifer pantai berdasarkan data resistivitas 2D di kawas...