Investigasi intrusi air laut yang terjadi di kawasan Pesisir
Nusawungu timur Kabupaten Cilacap berdasarkan data resistivitas 2D
telah dilakukan. Berdasarkan hasil pemodelan dan interpretasi data
resistivitas, telah diperoleh beberapa jenis batuan bawah permukaan dan karakteristik hidrologinya. Intrusi
air laut ke daratan diestimasi terjadi pada lapisan
akuifer dalam yang diinterpretasi tersusun atas pasir halus dengan nilai
resistivitas 0,96 – 6,81 Ωm. Adapun lapisan
akuifer
dangkal dengan nilai resistivitas 20,2 – 70,8 Ωm diinterpretasi belum
terintrusi secara signifikan. Akuifer dangkal diinterpretasi
tersusun atas pasir berselingan dengan butiran bijih besi yang kemungkinan
prospek dieksploitasi. Berdasarkan hasil pengujian
daya hantar listrik (DHL) terhadap sampel-sampel air yang diambil dari sumur di sekitar lintasan NWT-01 hingga NWT-04,
diketahui bahwa seluruh air tersebut tergolong tawar. Beberapa sampel air sumur dengan DHL yang relatif
tinggi seperti sumur
A pada lintasan NWT-01 dengan nilai DHL sebesar 740,0 μSi/cm
dan sumur
C pada lintasan NWT-03 dengan DHL sebesar 894,67 μSi/cm diestimasi akibat kadar
mineral garam dalam batuan relatif tinggi. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa air tanah dalam akuifer dangkal belum
terintrusi secara signifikan.
FULL PAPER (PDF) dapat diakses pada tautan Jurnal FLUX di bawah ini: